Tuesday, December 18, 2018

COVER STORY PROLOGUE PEKALONGAN


Bicara soal Pekalongan, sepintas adalah batik yang akan ada di dalam benak kita semua ketika menyebut Kota yang terletak di pesisir utara pulau Jawa ini. Namun potensi serta kemajemukan Kota Pekalongan kini tidak hanya sekedar soal batik, banyak terdapat kearifan lokal yang dapat kita temui dari kota ini.

Mungkin nama Pekalongan tidak semahsyur Daerah Istimewa Yogyakarta, Semarang, Dieng ataupun berbagai daerah lainnya yang berlokasi di Jawa Tengah. Kini stigma tersebut mulai bermetamorfosa secara perlahan seiring dengan perkembangan yang dilakukan di Kota ini. Sebut saja beberapa tempat seperti Taman Mangrove Pekalongan, Klenteng PO AN THIAN, Museum Batik, Jembatan Loji dan masih banyak lagi destinasi menarik lainnya yang bisa dijelajah di Kota ini.

Kota Pekalongan secara etnik didominasi oleh Suku Jawa yang bertutur dengan aksen Jawa dialek khas pesisir barat (Dialek Pesisir/Pantura) yang cenderung mirip dialek Banyumasan. Sejarah Pekalongan sebagai kota pelabuhan dan perdagangan membuatnya memiliki sejumlah komunitas pendatang yang menonjol, seperti etnis Cina dan Arab, selain tentu saja suku-suku Nusantara lain seperti suku Melayu dan Banjar. Hal inilah yang melatarbelakangi asal muasal Kota Pekalongan memiliki banyak arsitektur bangunan, kuliner, serta berbagai tempat wisata yang sarat akan sejarah.

No comments:

Post a Comment